Pukul delapan pagi 26 Desember 2004
Goncangan itu menghentak bumi
Merubuhkan tembok dan beton
Menjungkalkan tiang dan pohon
Menghempas segala benda ke segala penjuru
Manusia berhamburan ke sana kemari
Gelisah cemas menyatu dalam diri
Gamang memikirkan keselamatan diri
Seketika ingatan tertuju kepada Ilahi
Pemilik semesta
Penguasa kehidupan
Insan-insan menyandarkan diri atas segala kelemahan
Mengucapkan kalimat tauhid
Lailahaillallah
Lailahaillallah
Lailahaillallah
Ucapan yang menggema di segenap penjuru
Ketika bumi terus menjungkalkan semuanya
Manusia-manusia pucat pasi
Mengingat dosa yang pernah dilakukan
Mengharapkan masih dapat mencecap nikmat kehidupan
Mengharapkan masih ada kesempatan untuk membenahi diri
Ketika lima belas menit kemudian
Ombak besar menggulung nafas-nafas kehidupan
Mengejar dan menyambar semua yang sudah berada dalam ketetapanNya
Ketika Izrail menunaikan tugasnya
Semua yang sudah ditentukan untuk kembali tak ada yang terluput
Kullu nafsin zaiqatul maut
Nurhaida
Balai Bahasa Aceh, Kamis, 26 Desember 2019