Balai Bahasa Provinsi Aceh

logo tut wuri handayani kemendikbud

Balai Bahasa Provinsi Aceh

Kuki kucing memiliki toko kue di sudut Kota Ceria. Setiap hari banyak hewan yang membeli kue di toko kue miliknya. Kue-kue yang disediakan di toko kue miliknya sering habis tidak bersisa. Menurut hewan-hewan yang berbelanja di toko kuenya, kue yang dijual di toko kue Kuki Kucing rasanya lezat. Kuki kucing memang pandai membuat kue. Ia pernah belajar di kursus membuat kue milik Bu Buti Bebek. Di sana ia belajar cara membuat kue-kue yang enak rasanya.

Setiap hari di toko kuenya, Kuki Kucing membuat aneka kue seperti pastel isi tuna dan pai sarden. Bu Yayam Ayam adalah pelanggannya yang setia. Setiap hari ia datang ke toko kue milik Kuki Kucing untuk membeli banyak kue. Anak-anaknya yang berjumlah lima belas ekor sangat menyukai kue-kue yang dibeli dari toko Kue Kuki Kucing. Akan tetapi, selama seminggu ini Bu Yayam Ayam tidak datang membeli kue.

“Apakah Bu Yayam Ayam dan anak-anaknya tidak lagi menyukai kue-kue yang dijual di toko kueku? Apa mungkin kue-kue yang aku buat sekarang rasanya tidak enak?” tanya Kuki Kucing kepada Mimi Kucing, saudara sepupunya yang membantunya berjualan di toko kue.

“Jangan berkata seperti itu. Berkatalah yang baik-baik saja. Semua kue di toko kuemu enak-enak rasanya. Mungkin Bu Yayam Ayam sedang keluar kota,” kata Mimi kucing.

“Benarkah seperti itu? Semoga Bu Yayam Ayam berada dalam keadaan baik-baik saja. Bu Yayam Ayam itu baik sekali. Ia tidak hanya membeli kue untuk anak-anaknya, ia juga membeli kue-kue untuk dibagikan kepada hewan-hewan tunawisma yang berada di Kota Ceria,” ujar Kuki Kucing.

“Bagaimana jika besok kita menjenguknya? ” usul Mimi Kucing.
“Aku setuju. Aku akan membuat bolu dedak yang besar dan sup biji jagung,” kata Kuki Kucing.

Mimi Kucing mengangguk setuju. Sore itu setelah toko kue tutup, Kuki Kucing dan Mimi Kucing pergi berbelanja ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bolu dedak dan sup biji jagung. Keesokan harinya Kuki Kucing dibantu oleh Mimi kucing memasak makanan yang akan mereka bawa untuk Bu Yayam Ayam.

Bu Yayam Ayam bersama anak-anaknya menyambut kedatangan mereka dengan penuh kegembiraan. Ternyata Bu Yayam Ayam kakinya sedang terkilir ketika ia mengais-ngais jerami untuk mencari makan bersama anak-anaknya. Makanya beberapa hari ini ia tidak dapat datang ke toko Kuki Kucing untuk membeli kue.

“Terima kasih Kuki Kucing. Kau baik sekali. Kau membawakanku bolu dedak dan sup biji jagung. Ini merupakan makanan kesukaanku,” ucap Bu Yayam Ayam dengan penuh bahagia.

Kuki Kucing dan Mimi Kucing sangat senang menyaksikan Bu Yayam Ayam dan anak-anaknya makan dengan lahap. Kuki kucing juga membantu mengurut kaki Bu Yayam Ayam yang terkilir.

“Ternyata Kau juga pandai mengurut,” kata Bu Yayam Ayam kepada Kuki kucing. Sekarang Bu Yayam Ayam sudah dapat menggerakkan kakinya kembali.

“Semoga dalam satu dua hari ini kaki Bu Yayam Ayam akan pulih kembali,” ujar Kuki Kucing.

“Setelah aku sembuh. Aku akan datang lagi ke toko kuemu. Kasihan anak-anakku, selama kakiku terkilir mereka tidak dapat memakan kue-kue buatanmu yang enak-enak itu,” kata Bu Yayam Ayam.

“Datanglah ke toko kueku tiga hari lagi. Aku akan mengadakan pesta syukuran. Selama ini toko kueku laris manis. Aku mengundang seluruh penduduk Kota Ceria untuk datang di pestaku,” kata Kuki kucing yang disambut dengan teriakan gembira dari anak-anak Bu Yayam Ayam. Tentu saja mereka senang sekali diundang ke pesta yang diadakan oleh Kuki Kucing. Tentu akan ada banyak makanan yang enak-enak yang akan disediakan oleh Kuki kucing. Kuki kucing pun senang dapat berbagi keceriaan bersama Bu Yayam Ayam dan keluarganya.

Balai Bahasa Aceh, Kamis, 27 Agustus 2020.

Tentang penulis

Tinggalkan balasan!