Terkenal sebagai lokasi terujung barat di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sabang merupakan salah satu tempat wisata favorit turis-turis dalam negeri dan mancanegara, terutama negara-negara di kawasan Asia. Sebagai destinasi wisata yang punya keindahan alam yang memesona, Sabang dari waktu ke waktu semakin dijamuri oleh tempat-tempat penginapan seperti hotel atau resort baik di pusat kota maupun di kawasan pinggiran dengan pemandangan pantai yang indah sebagai magnetnya. Kondisi ini di satu sisi memberikan dampak positif kepada masyarakat setempat, terutama di bidang ekonomi. Tapi, di sisi lain, kondisi ini membawa pengaruh buruk pada masalah penggunaan bahasa negara di ruang publik. Sebagai dampak dari banyaknya kunjungan turis asing ke Sabang, terutama sebelum mewabahnya Covid-19 di dunia, ungkapan-ungkapan dalam bahasa Inggris kini tampak tidak asing lagi di ruang publik Kota Sabang, termasuk di lingkungan perhotelannya.
Balai Bahasa Provinsi Aceh melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Pembinaan Bahasa memandang kondisi demikian dengan prihatin. Karena itu, upaya pengutamaan bahasa negara di bidang pariwisata pun digalakkan. Bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Sabang, Balai Bahasa Provinsi Aceh (BBPA) melakukan pembinaan bahasa terhadap sembilan hotel di Sabang. Mereka yaitu Nagoya Inn, Freddies Santai Sumurtiga, Casanemo, Mata Ie Resort, The Hawk’s Nest Resort, Pulau Weh Diving Resort, Star Resort, Lumba-Lumba Diving Resort, dan The Pade Resort.
“Pembinaan akan dilakukan selama tiga tahun. Untuk tahun pertama ini, pada tahap awal akan dilakukan audiensi sekaligus pengambilan data. Nanti semuanya akan dianalisis, lalu dipaparkan hasilnya pada acara sosialisasi yang insya Allah akan dilakukan setelah lebaran. Pada tahap akhir akan dilakukan evaluasi dan apresiasi bagi enam lembaga terbaik terkait pengutamaan bahasa negara di lingkungan hotel mereka. Nanti juga akan diberikan uang pembinaan,” jelas Rahmat selaku koordinator KKLP Pembinaan Bahasa pada saat beraudiensi dengan Dinas Pariwisata Kota Sabang pada Senin, 21 Februari 2022. Murdiana, selaku Kabid. Pemasaran dan mewakili Kepala Dinas pada acara tersebut, menyambut baik program pengutamaan bahasa negara tersebut. Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Karyono, yang memimpin langsung rombongan BBPA pagi itu bersyukur dan bahagia atas respon positif Dinas Pariwisata Kota Sabang dan menyerahkan sebuah plakat indah sebagai cendera mata.
“Sebagaimana tekad Sumpah Pemuda tahun 1928, kita harus menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Meski begitu, kita bukan berarti anti bahasa asing. Kami menyadari bahwa bahasa asing, terutama bahasa Inggris memang perlu, dan kita sebaiknya menguasainya. Bahkan, kita juga perlu memelihara bahasa daerah supaya kekayaan kebudayaan kita tidak hilang,” kata Karyono menegaskan.