LOKAKARYA PENGUATAN LITERASI KABUPATEN ACEH TIMUR 5–8 AGUSTUS 2024

Dua SMK di Kabupaten Aceh Timur yaitu, SMKN 2 Peureulak dan SMKN 1 Idi melaksanakan lokakarnya penguatan literasi pada minggu kedua Agustus ini. Lokakarya ini menghadirkan narasumber dari Balai Bahasa Provinsi Aceh. Program penguatan literasi dan numerasi merupakan salah satu sasaran penyelenggaraan bantuan pemerintah bagi seluruh SMK Pusat Keunggulan di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan angka rata-rata nilai literasi-numerasi SMK secara nasional.

SMKN 2 Peureulak mengadakan lokakarya ini pada tanggal 6 Agustus disusul SMKN 1 Idi keesokan harinya. Kegiatan ini diikuti oleh 30 guru dari setiap sekolah. Kepala SMKN 2 Peureulak, Fauzi, S.T. menyampaikan bahwa kompetensi literasi dan numerasi siswa di sekolahnya perlu penanganan serius. Hal itu tercermin dari rapor pendidikan hasil (Asesmen Kompetensi Minumum) sekolah yang masih merah dalam dua tahun terakhir. Oleh karena itu, ia berharap para guru dapat mengikuti kegiatan in secara sungguh-sungguh dan mampu mengimplementasikan hasilnya baik dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakuriler secara maksimal.

Berbeda dengan SMKN 2 Peureulak, SMKN 1 Idi memiliki rapor pendidikan yang lebih baik karena telah meraih rapor pendidikan hijau setelah setahun sebelumnya berada pada level kuning. Kepala SMKN 1 Idi, Antoni Samad, S.T. dalam arahannya pada pembukaan lokakarnya menekankan pentingnya mempertahankan capaian AKM yang telah dicapai. Ia menambahan bahwa rendahnya kompetensi literasi dan numerasi siswa saat ini merupakan kondisi nasional tidak terkecuali di Aceh. Menurutnya, literasi bukanlah kemampuan membaca semata, melainkan harus sampai pada pemahaman, refleksi, dan penyampaian kembali isi bacaan. Ia berpesan agar lokakarnya ini dapat meningkatkan kualita pembelajaran dan menghasilkan rumusan kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah untuk meningkatkan mutu literasi khususnya secara massif.

Baun Thoib Soaloon SGR yang ditugasi untuk menjadi narasumber lokakarnya penguatan literasi pada dua sekolah ini menyampaikan materi perkembangan konsep literasi dan pemanfaatan teks multimodal dalam pembelajaran yang menguatkan literasi. Materi kedua mencakup pemaparan tiga program kegiatan penguatan literasi di SMK PK (kegiatan pembiasaan literasi di sekolah yang terintegrasi dengan kurikulum, penyusunan buku oleh guru dan siswa, serta pembuatan video praktik baik literasi sekolah. Sesi akhir lokakarya berisi kegiatan analisis, diskusi, dan kerja kelompok penyusunan program kegiatan penguatan literasi sekolah pada ketiga ranah program. 

Narasumber mengingatkan bahwa tanggung jawab pemajuan literasi di sekolah bukanlah tanggung jawab guru Bahasa Indonesia saja. Seluruh guru dan tenaga pendidikan yang bertugas di sekolah memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugas dan kompetensi masing masing untuk meningkatkan literas siswa. Program penguatan literasi juga memerlukan keteladanan dalam mewujudkan lingkungan fisik, sosial, dan akademik yang ramah literasi. Dengan kata lain, literasi bukan sekadar ajakan dan bahan pembicaraan tetapi harus menjadi bagian integral dari perilaku dan karakter insan komunitas sekolah. 

Tinggalkan balasan!